Selama dua tahun terakhir, perdebatan mengenai potensi AI untuk menggantikan pekerja manusia telah meningkat. Pakar teknologi berbeda pendapat: sebagian berpendapat AI akan meningkatkan kinerja pekerjaan manusia, sementara yang lain mengkhawatirkan hilangnya pekerjaan secara menyeluruh. Studi Accenture baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi India dapat memperoleh USD 675 miliar karena AI pada tahun 2038.
Para ahli yang mendukung dampak positif AI percaya bahwa AI akan menangani tugas-tugas yang membosankan, sehingga manusia dapat fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan menantang. Sebuah studi Accenture baru-baru ini mendukung pandangan ini, yang menunjukkan bahwa AI generatif dapat meningkatkan ekonomi India secara signifikan.
Studi Accenture menunjukkan bahwa pendekatan yang berpusat pada manusia terhadap AI generatif (GenAI) dapat menambah $675 miliar bagi perekonomian India pada tahun 2038. Transformasi ini bergantung pada fondasi data dan teknologi yang kuat serta pendekatan strategis terhadap pengembangan tenaga kerja. GenAI diharapkan dapat mengotomatiskan 31% jam kerja di India, yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan PDB tahunan sebesar 0,6 poin persentase.
GenAI Bisa Mendongkrak Perekonomian India
AI Generatif, yang menciptakan teks, gambar, atau media lain dari perintah, memiliki implikasi signifikan di berbagai industri seperti pasar modal, ritel, perbankan, asuransi, dan platform perangkat lunak. Secara global, sektor-sektor ini mungkin melihat 49% hingga 71% jam kerja diotomatisasi atau ditambah oleh GenAI.
Di kawasan Asia-Pasifik, dampak GenAI bervariasi. Australia dan Jepang masing-masing dapat melihat 45% dan 44% jam kerja diotomatisasi. Dengan mengotomatisasi 31% jam kerja, ekonomi India dapat memperoleh USD 675 miliar berkat AI pada tahun 2038.
Saurabh Kumar Sahu, Pimpinan Bisnis India di Accenture, menekankan perlunya visi yang berani dan fondasi data yang kuat untuk memanfaatkan potensi GenAI. Ia menyoroti bahwa penerapan GenAI yang bertanggung jawab dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dan mengubah fungsi industri.
Meskipun menjanjikan, ada kesenjangan persiapan yang dapat menghambat integrasi GenAI yang efektif. Studi tersebut menemukan bahwa meskipun 89% bisnis berencana untuk meningkatkan pengeluaran AI, hanya 35% yang memprioritaskan pengembangan tenaga kerja. Selain itu, hanya 4% yang telah menerapkan pelatihan GenAI dalam skala besar.
Temuan Survei
Dengan peningkatan produktivitas melalui AI, ekonomi India dapat memperoleh USD 675 miliar berkat AI pada tahun 2038. Temuan utama dari survei Accenture meliputi:
- 33% jam kerja di APAC akan diotomatisasi atau ditambah oleh GenAI, sehingga meningkatkan produktivitas.
- Australia dan Jepang akan mengalami dampak tertinggi, diikuti oleh China dan India.
- GenAI dapat menyumbang tambahan $675 miliar terhadap perekonomian India pada tahun 2038.
- Mayoritas pemimpin bisnis APAC mengakui dampak GenAI, namun hanya sedikit yang meluncurkan program pelatihan ekstensif.
- Pasar modal dan platform perangkat lunak akan mengalami tingkat otomatisasi tertinggi, dengan perbankan, asuransi, dan ritel juga terkena dampak signifikan.
Rekomendasi untuk Bisnis
Accenture merekomendasikan agar bisnis:
- Pimpin dan belajar dengan cara baru, tanamkan pembelajaran ke dalam alur kerja.
- Ciptakan kembali alur kerja untuk menyelaraskan GenAI dengan sasaran bisnis dan meningkatkan efisiensi.
- Membentuk kembali tenaga kerja dengan memprioritaskan penemuan kembali bakat secara berkelanjutan dan memanfaatkan alat seperti pemetaan keterampilan.
- Menyiapkan pekerja dengan keterampilan teknis dan lunak, serta mendorong kolaborasi dengan mesin.
Manfaat dan Peluang
Salah satu argumen utama yang mendukung AI adalah kemampuannya untuk menangani tugas-tugas yang berulang dan membosankan. Dengan mengotomatiskan aspek-aspek pekerjaan ini, AI dapat membebaskan pekerja manusia untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan kompleks. Pergeseran ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas.
Studi Accenture menunjukkan bahwa AI generatif (GenAI) dapat menambah $675 miliar bagi ekonomi India pada tahun 2038. Potensi peningkatan ekonomi ini cukup besar dan dapat mendorong pertumbuhan PDB secara keseluruhan. Dengan mengotomatiskan 31% jam kerja, AI dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan di berbagai sektor, mulai dari ritel hingga perbankan.
Namun, kekhawatiran utama adalah potensi AI untuk menggantikan pekerjaan manusia. Meskipun AI dapat meningkatkan produktivitas, AI juga dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan, terutama dalam peran yang sangat repetitif dan memerlukan sedikit campur tangan manusia. Misalnya, pekerja pabrik atau petugas entri data mungkin mendapati pekerjaan mereka terancam karena otomatisasi.
Baca Juga: ByteDance Bergabung dengan Sora Rivals OpenAI dengan Peluncuran Aplikasi Video AI, Menetapkan Standar Baru.