Yossi Matias, Kepala Riset Google, percaya bahwa di dunia yang semakin didominasi oleh AI, nilai pembelajaran coding masih perlu ditingkatkan. Kepala penelitian Google berpendapat bahwa pengkodean masih penting, meskipun alat AI menjadi lebih umum dalam mengotomatisasi tugas-tugas rutin. Saat berbincang dengan Business Insider, Matias menekankan bahwa coding tetap penting, bahkan dengan alat AI yang dengan cepat mengubah lanskap teknologi. Ia menekankan bahwa menguasai dasar-dasar coding sangat penting untuk memahami tulang punggung teknologi industri modern.
“Fundamentalnya sama pentingnya saat ini,” kata Matias. “Setiap orang harus belajar cara membuat kode.” Meskipun ada kemajuan dalam bidang AI, ia berpendapat bahwa keterampilan pemrograman akan terus memiliki nilai, terutama karena teknologi berbasis AI menjadi lebih lazim di berbagai sektor.
Dampak AI pada Pengembang Junior
Munculnya alat AI seperti GitHub Copilot, yang dapat menghasilkan kode berdasarkan perintah, telah memicu kekhawatiran di kalangan insinyur perangkat lunak. Alat-alat ini dilaporkan mengurangi waktu pengkodean hingga 70%, menurut seorang manajer Microsoft yang dikutip dalam wawancara. Namun, Matias tetap yakin bahwa AI tidak akan sepenuhnya menggantikan pengembang manusia. Sebaliknya, AI berfungsi sebagai asisten, menangani tugas-tugas yang berulang sambil menyerahkan aspek yang lebih kompleks dan kreatif kepada manusia.
Matias mengakui bahwa kemajuan AI menghadirkan tantangan bagi pengembang junior. Secara tradisional, pendatang baru belajar melalui tugas coding langsung. Dengan AI yang mengotomatisasi sebagian besar tugas-tugas ini, para insinyur junior menghadapi rintangan baru dalam mendapatkan pengalaman praktis. Untuk mengatasi hal ini, Google mendukung program yang membantu developer muda memperoleh keterampilan penting dalam lanskap teknologi yang terus berkembang.
Pengkodean: Keterampilan Dasar Selain Teknologi
Matias menyamakan pengkodean dengan matematika dasar, menekankan bahwa memahami prinsip-prinsip di balik pemrograman sangat penting bagi semua orang, tidak hanya bagi calon insinyur perangkat lunak. Dalam pandangannya, coding adalah keterampilan dasar yang memberdayakan masyarakat untuk lebih terlibat dengan dunia digital.
Bahkan dengan kemajuan AI, kepala riset Google berpendapat bahwa pengkodean masih penting karena menjadi dasar pemahaman cara kerja teknologi ini. “Bahkan jika alat AI dapat menangani tugas pengkodean tertentu, pemahaman mendasar tentang pengkodean tetap diperlukan,” jelasnya. Tujuannya tidak harus menjadi pengembang perangkat lunak tetapi untuk memahami sistem yang menggerakkan teknologi saat ini.
Bidang Peningkatan AI Selain Teknologi
Matias melihat masa depan di mana pengaruh AI tidak hanya terbatas pada pengembangan perangkat lunak, namun juga mencakup bidang-bidang seperti perawatan kesehatan, biologi, dan pendidikan. Dia menyoroti inisiatif Google yang didorong oleh AI, seperti prakiraan banjir dan klasifikasi gambar layanan kesehatan, yang berpotensi menyelamatkan nyawa dengan menyediakan data penting secara real-time. Mengingat semakin besarnya pengaruh AI, kepala penelitian Google berpendapat bahwa pengkodean masih penting.
Di bidang pendidikan, Matias membayangkan alat AI mengubah pengalaman belajar, menjadikannya lebih interaktif dan personal. Ia percaya bahwa memahami pengkodean dasar akan menjadi kunci bagi individu untuk sepenuhnya memanfaatkan manfaat AI di berbagai industri. Seiring dengan terus berkembangnya AI, keterampilan dasar seperti coding akan memungkinkan para profesional untuk beradaptasi dan berkembang di dunia yang didukung AI.
Masa Depan Pengkodean di Dunia yang Didorong oleh AI
Meskipun kemajuan AI sangat pesat, Matias menekankan bahwa teknologi harus dilihat sebagai pelengkap, bukan pengganti, keahlian manusia. Dia mencatat bahwa bahkan di Google, di mana AI membantu menghasilkan hampir seperempat kodenya, peninjauan dan validasi oleh manusia tetap penting.
AI tidak diragukan lagi akan berdampak pada banyak bidang, namun penguasaan keterampilan inti seperti coding tetap diperlukan. Menurut Matias, ketika alat AI menyederhanakan tugas-tugas rutin, pemahaman dasar-dasarnya akan memberdayakan individu untuk berinovasi dan mendorong batasan teknologi.
Pernyataan Matias juga menyoroti kekhawatiran mendesak bagi pengembang junior. Otomatisasi tugas-tugas tingkat pemula dengan alat AI menimbulkan tantangan bagi pendatang baru di industri teknologi. Secara tradisional, tugas yang lebih sederhana ini adalah cara para junior mendapatkan pengalaman langsung dan mengasah keterampilan mereka. Kini, dengan AI yang mengambil alih tugas-tugas tersebut, peluang untuk belajar melalui praktik di dunia nyata semakin menyusut.
Baca Juga: ChatGPT Mendominasi, Tapi Google AI Meningkat: Raksasa Teknologi dalam Perlombaan AI.