Meta, raksasa teknologi yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, dilaporkan tidak puas dengan kerugian finansial yang disebabkan oleh divisi VR/AR-nya. Meskipun ada upaya untuk mengurangi pengeluaran, perusahaan tersebut terus maju dengan rencana untuk merilis headset VR dan kacamata AR baru dalam beberapa tahun ke depan. Namun, pemotongan anggaran yang signifikan dan perubahan strategis sedang berlangsung di divisi Reality Labs.
Tekanan Finansial dan Pemotongan Anggaran
Menurut laporan dari The Information, Meta telah menginstruksikan tim VR/AR-nya untuk memangkas pengeluaran sebesar 20%. Hal ini terjadi setelah divisi tersebut melaporkan kerugian yang sangat besar sebesar $3,85 miliar pada kuartal terakhir saja. Kepala keuangan Meta, Susan Li, menyoroti total kerugian divisi tersebut sebesar $55 miliar sejak tahun 2019. Dorongan untuk mengurangi pengeluaran ini menyusul PHK besar-besaran pada tahun sebelumnya, yang mengakibatkan 10.000 karyawan kehilangan pekerjaan, meskipun tidak jelas berapa banyak dari mereka yang berasal dari Reality Labs.
Produk VR dan AR yang Akan Datang
Meskipun mengalami tekanan finansial, Meta tetap berkomitmen pada ambisinya di bidang VR dan AR. Perusahaan ini berencana untuk merilis headset Meta Quest 4 baru dan sekuel Quest Pro, beserta kacamata AR yang akan dirilis pada tahun 2025. Khususnya, kacamata AR baru ini tidak akan menampilkan merek Ray-Ban, karena EssilorLuxottica, perusahaan induk Ray-Ban, menentang gagasan kacamata berat yang mengusung nama mereka. Kacamata yang akan datang ini, dengan berat sekitar 70 gram, akan menggunakan layar LCD di lensa kanan, mirip dengan produk AR lainnya seperti XReal Air 2 Ultras.
Meta juga mengalihkan fokusnya ke kecerdasan buatan. Perusahaan ini diharapkan merilis model AI semi-open source Llama 400B pada akhir bulan ini. Langkah ini menunjukkan perubahan strategi yang lebih luas karena Meta terus berinvestasi dalam teknologi baru sambil mencoba mengelola biaya tinggi yang terkait dengan proyek VR dan AR-nya.
Meta Quest 4 yang baru dijadwalkan untuk dirilis pada tahun 2026, dengan rencana untuk versi kelas bawah dan kelas atas. Meta Quest 3 saat ini, dengan harga $500, telah mengalami peningkatan, termasuk integrasi yang lebih baik dengan Xbox dan Steam, serta peningkatan dalam antarmuka pengguna dan pelacakan tangan. Quest Pro yang akan datang, yang diharapkan pada tahun 2027, bertujuan untuk bersaing dengan Vision Pro milik Apple. Quest Pro awal, dengan harga $1.500, kesulitan untuk mendapatkan daya tarik karena biayanya yang tinggi, mirip dengan Vision Pro milik Apple yang seharga $3.500, yang juga menghadapi tantangan pasar.
Menyeimbangkan Daya Pakai dan Fungsionalitas
Salah satu tantangan utama kacamata AR Meta adalah menyeimbangkan antara daya pakai dan fungsionalitas. Absennya merek Ray-Ban mungkin akan memberikan fleksibilitas lebih dalam desain, sehingga Meta dapat fokus pada pengintegrasian kemampuan pencitraan AI tingkat lanjut tanpa kendala mempertahankan bentuk yang ringan. Tujuannya adalah untuk menghadirkan perangkat yang kuat dan mudah digunakan yang memenuhi harapan konsumen akan masa pakai baterai, daya, dan kualitas visual.
Investasi berkelanjutan dalam teknologi VR dan AR oleh perusahaan seperti Meta dan Apple menyoroti persaingan yang signifikan di bidang ini. Kedua perusahaan berusaha keras untuk menemukan keseimbangan antara kinerja, ukuran, dan biaya untuk menarik konsumen. Pasar untuk produk terkait metaverse masih dalam tahap awal, dan kemauan raksasa teknologi ini untuk berinvestasi besar meskipun mengalami kerugian finansial menggarisbawahi komitmen jangka panjang mereka terhadap teknologi yang sedang berkembang ini.
Divisi VR/AR Meta sedang berada di bawah tekanan untuk mengurangi biaya di tengah kerugian finansial yang signifikan. Meskipun demikian, perusahaan terus berinvestasi dalam pengembangan headset VR dan kacamata AR baru, yang mencerminkan komitmennya untuk memimpin pasar metaverse. Dengan pergeseran strategis ke arah AI dan persaingan yang berkelanjutan dari Apple, masa depan Meta dalam VR dan AR bergantung pada kemampuannya untuk berinovasi sambil mengelola pengeluaran. Tahun-tahun mendatang akan menjadi sangat penting karena Meta dan para pesaingnya menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan teknologi canggih dengan keterjangkauan konsumen dan permintaan pasar.