Dalam tonggak penting bagi Huawei, raksasa teknologi Tiongkok itu telah menerima lebih dari 2,7 juta prapemesanan untuk inovasi terbarunya, ponsel pintar lipat tiga Mate XT. Pencapaian luar biasa ini dikonfirmasi oleh situs web resmi Huawei pada hari Senin, menandai keunggulan kuat menjelang peluncuran iPhone 16 yang sangat dinanti-nantikan Apple. Seiring meningkatnya persaingan di pasar ponsel pintar global, keberhasilan awal Huawei dengan Mate XT menandakan meningkatnya minat terhadap desain inovatif dan teknologi yang dapat dilipat, khususnya di pasar asalnya, Tiongkok.
Jendela prapemesanan Mate XT Huawei dibuka pada siang hari Sabtu, memberi perusahaan itu awal yang penting, lebih dari dua hari menjelang peluncuran iPhone 16 yang direncanakan Apple pada Selasa pagi di Beijing. Dalam kurun waktu yang singkat, Huawei berhasil mengamankan 2,7 juta prapemesanan, sebuah indikasi yang jelas tentang minat konsumen yang signifikan terhadap perangkat andalan terbaru perusahaan tersebut.
Mate XT merupakan usaha pertama Huawei dalam bidang ponsel pintar lipat tiga, desain mutakhir yang menawarkan fleksibilitas dan kegunaan lebih baik dibandingkan dengan ponsel pintar lipat yang lebih umum. Hingga saat ini, perusahaan tersebut belum mengumumkan harga Mate XT, tetapi peluncuran resminya dijadwalkan pada tanggal 20 September, saat rincian lebih lanjut mengenai harga dan ketersediaan diharapkan akan muncul.
Waktu Strategis dan Posisi Pasar
Keputusan Huawei untuk membuka prapemesanan Mate XT sebelum peluncuran iPhone 16 Apple merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari pesaing global terbesarnya. Apple dikenal dengan basis konsumennya yang loyal, khususnya di Tiongkok, tetapi angka prapemesanan terbaru Huawei menunjukkan bahwa Mate XT telah menarik perhatian para penggemar teknologi dan pengguna ponsel pintar.
Pangsa pasar Apple di Tiongkok akhir-akhir ini mengalami tekanan, dengan raksasa teknologi itu keluar dari lima vendor ponsel pintar teratas di Tiongkok selama kuartal kedua tahun 2023, menurut data dari firma riset Canalys. Ini menandai pertama kalinya merek domestik Tiongkok menempati kelima posisi tersebut, yang semakin menegaskan kebangkitan pemain lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Vivo di pasar Tiongkok yang sangat kompetitif.
Huawei menduduki peringkat keempat di Tiongkok berdasarkan pangsa pasar, dengan mengirimkan 10,6 juta ponsel pintar pada kuartal kedua, sementara Apple mengirimkan 10 juta unit pada kuartal pertama, gagal masuk dalam lima besar. Keberhasilan Huawei dengan prapemesanan Mate XT dapat semakin memperkuat posisinya sebagai produsen ponsel pintar terkemuka, tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga secara global.
Penekanan Huawei pada Inovasi
Ponsel lipat tiga Mate XT merupakan bagian dari strategi Huawei yang lebih luas untuk membedakan dirinya melalui inovasi teknologi. Perusahaan ini telah membangun kehadiran yang kuat di pasar ponsel lipat, dengan serangkaian perangkat lipat dan lipat, yang semakin populer di kalangan konsumen Tiongkok. Fokus Huawei pada teknologi ponsel lipat, dipadukan dengan keahliannya dalam 5G dan AI, telah memungkinkannya untuk mengukir ceruk di segmen ponsel pintar premium, meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk sanksi AS dan akses terbatas ke teknologi utama.
Desain lipat tiga Mate XT sangat penting karena merupakan lompatan signifikan dalam teknologi ponsel pintar. Tidak seperti ponsel lipat tradisional, yang biasanya memiliki engsel tunggal, desain lipat tiga Mate XT memungkinkan layar yang lebih luas dan lebih serbaguna. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat yang dapat berfungsi baik sebagai ponsel pintar maupun tablet, yang menawarkan perpaduan unik antara portabilitas dan produktivitas.
Tantangan Apple di Pasar Tiongkok
Posisi Apple di Tiongkok semakin menantang dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun iPhone tetap populer di kalangan konsumen Tiongkok, maraknya merek domestik yang menawarkan fitur serupa atau lebih unggul dengan harga yang lebih kompetitif telah menggerogoti pangsa pasar Apple. Pada kuartal kedua tahun 2023, Apple keluar dari lima besar vendor ponsel pintar di Tiongkok, sebuah pukulan telak bagi salah satu pasar ponsel pintar terbesar dan terpenting di dunia.
Salah satu tantangan terbesar Apple di Tiongkok adalah kurangnya kehadirannya dalam kategori ponsel lipat dan ponsel lipat, yang telah menjadi tren utama di pasar ponsel pintar premium. Huawei, bersama merek Tiongkok lainnya seperti Xiaomi dan Oppo, telah memanfaatkan tren ini dengan meluncurkan serangkaian perangkat lipat yang menarik bagi konsumen yang mencari desain dan fungsionalitas mutakhir.
Apple belum memperkenalkan iPhone yang dapat dilipat, yang membuatnya kurang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan seperti Huawei yang telah cepat berinovasi dan menanggapi permintaan konsumen akan ponsel pintar yang lebih serbaguna. Sementara iPhone 16 diharapkan hadir dengan beberapa fitur dan penyempurnaan baru, masih harus dilihat apakah ia dapat menyamai kegembiraan yang ditimbulkan oleh Mate XT dari Huawei dan ponsel lipat lainnya di Tiongkok.
Keberhasilan Huawei dengan prapemesanan Mate XT menyoroti semakin pentingnya inovasi di pasar ponsel pintar global. Seiring meningkatnya persaingan, terutama di kawasan utama seperti Tiongkok, perusahaan seperti Huawei berfokus pada pengenalan faktor bentuk dan fitur baru yang membedakannya dari desain yang lebih tradisional seperti iPhone.
Bagi Apple, tekanan untuk menanggapi perubahan pasar ini semakin meningkat. Meskipun iPhone tetap menjadi merek yang kuat dengan basis pelanggan yang loyal, perusahaan tersebut perlu berinovasi di bidang seperti teknologi yang dapat dilipat jika ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya, terutama di pasar seperti China, tempat pemain domestik berkembang pesat.
Menjelang peluncuran resmi Mate XT Huawei, industri telepon pintar mencermati untuk melihat bagaimana konsumen menanggapi penawaran terbaru perusahaan tersebut dan bagaimana hal itu akan memengaruhi dinamika persaingan yang lebih luas antara Huawei dan Apple.