Menurut laporan, Tiger Global akan bergabung dalam putaran pendanaan OpenAI bersama beberapa investor besar seperti Thrive Capital dan Microsoft. Tiger Global Management bersiap untuk berpartisipasi dalam putaran pendanaan multi-miliar dolar terbaru OpenAI, yang berpotensi meningkatkan valuasi perusahaan menjadi $150 miliar, menurut sumber yang dikutip oleh The Information. Hal ini terjadi karena OpenAI, pengembang ChatGPT, terus menarik minat global dalam teknologi AI generatif.
Tiger Global dilaporkan tengah berdiskusi dengan beberapa investor terkemuka, termasuk Thrive Capital, Microsoft, Nvidia, Apple, G42, dan Khosla Ventures. Thrive Capital, yang didirikan oleh Josh Kushner, diharapkan akan memberikan komitmen sebesar $1 miliar dan memimpin putaran investasi tersebut.
Laporan sebelumnya dari Bloomberg mengungkapkan bahwa OpenAI, di bawah kepemimpinan Sam Altman, menargetkan pendanaan baru sebesar $6,5 miliar. Perusahaan tersebut juga mencari tambahan $5 miliar melalui fasilitas kredit bergulir dengan bank.
Pertumbuhan Cepat OpenAI dan Tantangan Finansial
Tiger Global akan bergabung dalam putaran pendanaan OpenAI untuk membantu meningkatkan valuasi perusahaan menjadi $150 miliar. OpenAI telah berkembang pesat sejak kesuksesannya dengan ChatGPT, yang dirilis pada akhir tahun 2022. Hingga tahun ini, valuasi OpenAI telah melonjak menjadi $80 miliar, meningkat tajam dari $29 miliar pada tahun 2022. Pendapatan perusahaan dilaporkan mencapai $2 miliar pada awal tahun 2024.
Meskipun demikian, OpenAI menghadapi kendala keuangan. Perusahaan tersebut diproyeksikan akan mengalami kerugian mendekati $5 miliar pada akhir tahun, didorong oleh pengeluaran besar-besaran sebesar $8,5 miliar untuk pengembangan dan perekrutan AI. Dorongan perusahaan yang berkelanjutan untuk inovasi, termasuk peluncuran model AI baru seperti “Strawberry” dan “o1,” merupakan inti dari strategi pertumbuhannya.
Berkolaborasi dalam Peran AI dalam Energi
Dalam perkembangan terkini, CEO OpenAI Sam Altman bergabung dengan para pemimpin dari Nvidia, Microsoft, Google, Amazon, dan perusahaan energi di Gedung Putih untuk membahas peran AI dalam infrastruktur energi. Pertemuan tersebut difokuskan pada penyelarasan upaya publik dan swasta dalam menangani konsumsi energi AI, kebutuhan pusat data, dan manufaktur semikonduktor. Laporan menunjukkan bahwa Tiger Global akan bergabung dalam putaran pendanaan OpenAI karena perusahaan AI tersebut terus mengembangkan model canggih seperti “Strawberry.”
Putaran pendanaan ini menandai yang terbesar bagi OpenAI sejak investasi besar Microsoft pada awal 2023. Sementara perusahaan terus berkembang pesat, dengan pengguna aktif mingguan berlipat ganda menjadi 200 juta sejak akhir tahun lalu, masa depan keuangannya masih belum pasti. Fokus OpenAI tetap pada pengembangan teknologi AI, bahkan saat menghadapi tekanan untuk menyeimbangkan biaya yang terus meningkat dengan pertumbuhan pendapatan.
Didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman dan Elon Musk sebagai lembaga nirlaba, OpenAI beralih ke model komersial pada tahun 2020, yang menandai perubahan dalam operasinya. Meskipun menghadapi tantangan, OpenAI telah mempertahankan posisinya di garis depan industri AI.
Kekhawatiran Mengenai Kelayakan Finansial dan Risikonya
Meskipun Tiger Global dan pihak lain menunjukkan keyakinan, ada kekhawatiran tentang masa depan keuangan OpenAI. OpenAI diproyeksikan akan mengalami kerugian hingga $5 miliar pada akhir tahun ini, sangat kontras dengan pendapatan sebesar $3,4 miliar yang dilaporkan sebelumnya. Dengan investasi besar dalam penelitian, staf, dan infrastruktur, pengeluaran OpenAI meningkat pesat. Meskipun putaran pendanaan ini dapat memberikan dukungan keuangan yang sangat dibutuhkan, hal itu juga menimbulkan pertanyaan apakah OpenAI dapat mempertahankan pertumbuhannya tanpa menghabiskan sejumlah besar modal.
Lebih jauh lagi, industri AI sangat kompetitif, dengan perusahaan-perusahaan seperti Google, Microsoft, dan Anthropic juga berinvestasi besar dalam teknologi serupa. Keputusan Tiger Global untuk bergabung dalam putaran pendanaan OpenAI mencerminkan optimisme, tetapi juga membuat mereka menghadapi risiko yang terkait dengan pengeluaran tinggi dan sifat teknologi AI yang berkembang pesat. Jika pertumbuhan OpenAI tidak sejalan dengan pengeluarannya, bahkan putaran pendanaan besar seperti ini mungkin tidak cukup untuk mengamankan stabilitas keuangan jangka panjang. Jadi, sementara keterlibatan Tiger Global dalam putaran pendanaan OpenAI menyoroti potensi AI yang menjanjikan, hal itu juga menggarisbawahi tantangan keuangan yang ada di depan bagi perusahaan.
Baca Juga: Segala yang Ingin Anda Ketahui Tentang Model Bahasa OpenAI o1.