Tim transisi pemerintahan Trump dilaporkan berencana untuk menghilangkan kredit pajak federal sebesar $7.500 untuk pembelian kendaraan listrik (EV) sebagai bagian dari upaya reformasi pajak yang lebih luas, sebuah langkah yang telah menimbulkan kejutan di sektor otomotif dan energi ramah lingkungan. Keputusan tersebut dapat secara signifikan menghambat pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di AS, yang sudah tertinggal dibandingkan pesaing internasional seperti Tiongkok.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, proposal tersebut dipelopori oleh tim kebijakan energi yang dipimpin oleh miliarder taipan minyak Harold Hamm dan Gubernur Dakota Utara Doug Burgum. Kelompok ini telah bertemu beberapa kali sejak kemenangan Trump dalam pemilu, termasuk pertemuan di Mar-a-Lago. Mereka berpendapat bahwa penghapusan kredit pajak akan menghemat biaya dan membantu mendanai perpanjangan pemotongan pajak Trump yang sudah berakhir.
Industri Terpecah Karena Pencabutan Subsidi
Tesla, produsen kendaraan listrik terkemuka di Amerika, telah menyatakan dukungannya untuk mengakhiri subsidi. CEO Tesla Elon Musk, sekutu dekat Trump, mencatat dalam laporan pendapatannya pada bulan Juli bahwa menghilangkan kredit tersebut dapat sedikit merugikan penjualan Tesla tetapi akan memiliki dampak yang “menghancurkan” pada pesaing seperti General Motors (GM) dan Ford. Musk berpendapat bahwa langkah tersebut pada akhirnya mungkin menguntungkan Tesla dengan membuat para pesaingnya tertatih-tatih.
“Efisiensi teknik dan manufaktur Tesla memungkinkannya menghadapi perubahan ini lebih baik dibandingkan yang lain,” kata Nicholas Mersch, manajer portofolio di Purpose Investments. “Bagi kompetitor yang masih meningkatkan produksi kendaraan listrik, hilangnya subsidi merupakan pukulan besar.”
Meskipun pangsa pasar Tesla telah menurun dari lebih dari 80% pada tahun 2020 menjadi hanya di bawah setengah dari seluruh penjualan kendaraan listrik di AS, Tesla tetap dominan. Sementara itu, produsen mobil lama seperti GM dan Ford sedang bergulat dengan biaya produksi kendaraan listrik yang signifikan dan permintaan yang lesu. Ford baru-baru ini menghentikan produksi F-150 Lightning EV karena lemahnya penjualan, meskipun mengandalkan kredit pajak federal untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga.
UAW, Pemimpin Industri Peringatkan Dampak Buruknya
Potensi pencabutan kredit pajak kendaraan listrik telah menuai kritik dari serikat pekerja, pembuat kebijakan, dan pendukung industri. Presiden United Auto Workers (UAW) Shawn Fain mengecam usulan tersebut, dan memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan “ratusan ribu” pekerjaan di industri otomotif. Produsen mobil sangat bergantung pada kredit ini untuk merangsang permintaan dan mengimbangi biaya produksi yang tinggi, dan GM sendiri menerima subsidi terkait sebesar $800 juta pada tahun ini.
Menteri Energi Jennifer Granholm, saat berbicara di konferensi iklim COP29, menyebut rencana tersebut “kontraproduktif,” dan menyatakan bahwa menghapus kredit akan membuat AS kurang kompetitif secara global. “Anda menghilangkan kredit ini, dan apa yang Anda lakukan? Anda menyerahkan wilayah itu ke negara lain, khususnya Tiongkok,” katanya.
Kebijakan Tesla-Pertama?
Kritikus berpendapat bahwa langkah ini dapat menciptakan persaingan yang tidak seimbang, menguntungkan Tesla dan menghambat upaya produsen mobil lain untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik. Mike Murphy, ahli strategi Partai Republik dan pemimpin Proyek Politik EV, menggambarkan proposal tersebut sebagai “kebijakan yang mengutamakan Tesla, dan semua orang lain yang kedua,” dan menuduh tim Trump mengabaikan kepentingan industri otomotif Amerika yang lebih luas.
Sementara itu, janji kampanye Trump untuk meningkatkan produksi minyak dan gas serta mengurangi inisiatif energi ramah lingkungan telah membuatnya mendapatkan dukungan dari para peminat bahan bakar fosil. Hamm, yang merupakan pendukung vokal pencabutan kredit tersebut, memandangnya sebagai subsidi pemerintah yang tidak perlu.
Implikasi Global
Pencabutan subsidi dapat menimbulkan dampak internasional, yang berpotensi menyerahkan kepemimpinan dalam manufaktur kendaraan listrik ke Tiongkok. Produsen mobil Tiongkok, yang didukung oleh subsidi pemerintah yang besar, telah mengalami kemajuan pesat, dengan kendaraan listrik dan hibrida menyumbang lebih dari separuh penjualan mobil baru-baru ini di negara tersebut.
Meskipun Tesla mendapat keuntungan dari tarif AS terhadap kendaraan listrik Tiongkok, Musk mengakui kesulitan bersaing dengan pesaing Tiongkok di pasar dalam negeri mereka, di mana kendaraan listrik dijual hanya dengan harga $10.000.
Ketika pemerintahan Trump bersiap untuk menyelesaikan agenda kebijakannya, nasib kredit pajak kendaraan listrik masih belum pasti. Penghapusan kebijakan tersebut dapat mengubah lanskap otomotif AS, sehingga menimbulkan tantangan bagi transisi kendaraan listrik yang lebih luas sekaligus berpotensi mengkonsolidasikan dominasi pasar Tesla.