Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), pembuat chip kontrak terbesar di dunia, telah memberi tahu kliennya di Tiongkok bahwa mereka akan menghentikan produksi chip AI tercanggihnya mulai Senin. TSMC akan menghentikan produksi chip AI canggih untuk Tiongkok mulai Senin depan, seperti yang dilaporkan oleh sumber yang dekat dengan perusahaan tersebut. Menurut laporan Financial Times (FT), keputusan tersebut berdampak pada chip yang diproduksi pada node proses lanjutan berukuran 7 nanometer atau lebih kecil, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Penangguhan ini terjadi sebagai akibat langsung dari meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat, yang telah memperketat kontrol ekspor chip GPU canggih yang mendukung sistem AI. Washington khawatir bahwa teknologi ini dapat meningkatkan kemampuan Tiongkok di berbagai bidang seperti pengembangan senjata biologis dan operasi siber skala besar. AS telah menerapkan beberapa langkah untuk membatasi ekspor chip tersebut ke perusahaan Tiongkok.
Keputusan TSMC berarti setiap pasokan chip canggih ini di masa depan ke pelanggan Tiongkok sekarang akan memerlukan persetujuan yang kemungkinan besar melibatkan otoritas AS. Langkah ini dipandang sebagai langkah pencegahan menjelang peraturan ekspor baru yang lebih ketat yang diharapkan akan diberlakukan oleh pemerintahan Biden dalam beberapa bulan mendatang.
Fokus pada Kepatuhan dan Pengendalian Internal
Perusahaan menekankan komitmennya untuk mematuhi semua peraturan ekspor internasional. Dalam pernyataannya kepada FT, TSMC menegaskan, “Kami adalah perusahaan yang taat hukum dan berkomitmen untuk mengikuti semua aturan yang berlaku, termasuk kontrol ekspor.”
Keputusan tersebut juga diambil di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Departemen Perdagangan AS mengenai bagaimana chip yang diproduksi TSMC bisa sampai ke perangkat Huawei, meskipun ada sanksi AS terhadap raksasa teknologi Tiongkok tersebut. Sumber menyatakan bahwa langkah TSMC untuk menghentikan produksi chip AI untuk perusahaan Tiongkok dipengaruhi oleh kebutuhan untuk memperkuat langkah-langkah kepatuhan internal.
Dampak terhadap Bisnis dan Rantai Pasokan TSMC
Sesuai dengan peraturan AS, TSMC akan menangguhkan produksi chip AI canggih untuk Tiongkok guna menghindari penalti dan mempertahankan akses pasar globalnya. Langkah ini diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan TSMC secara keseluruhan, mengingat basis pelanggan global perusahaan yang beragam. Namun, hal ini dapat merenggangkan hubungan dengan perusahaan teknologi besar Tiongkok seperti Alibaba dan Baidu, yang mencoba mengembangkan alternatif domestik terhadap teknologi AI Nvidia.
Keputusan TSMC dipandang sebagai strategi untuk menjaga hubungan kuat dengan Amerika Serikat, terutama ketika ketegangan seputar ekspor teknologi chip meningkat. Meskipun laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa chip TSMC ditemukan di produk Huawei, investasi perusahaan di manufaktur AS tetap berada pada jalurnya.
TSMC juga berada di bawah tekanan untuk menunjukkan kepatuhannya terhadap sanksi AS dan memastikan teknologinya tidak disalahgunakan oleh entitas yang masuk daftar hitam Washington. Perusahaan ini bertujuan untuk menyelaraskan operasinya dengan kepentingan AS untuk menghindari potensi hukuman atau gangguan terhadap rantai pasokan globalnya.
Menyeimbangkan Kepatuhan dan Kepentingan Pasar
Karena meningkatnya kekhawatiran terhadap keamanan nasional, TSMC akan menangguhkan produksi chip AI canggih untuk Tiongkok guna menyelaraskan dengan kontrol ekspor AS baru-baru ini. Penangguhan produksi chip oleh TSMC untuk perusahaan-perusahaan Tiongkok menggambarkan bagaimana perusahaan semakin dipaksa untuk menavigasi peraturan internasional yang rumit. Dengan mematuhi kontrol ekspor AS, TSMC bertujuan untuk melindungi aksesnya terhadap teknologi dan peralatan penting Amerika, yang penting untuk proses manufaktur mutakhir. Namun, kepatuhan ini harus dibayar mahal—berpotensi mengasingkan klien-klien utama Tiongkok seperti Alibaba dan Baidu, yang selama ini mengandalkan chip canggih TSMC untuk ambisi AI mereka.
Keputusan tersebut juga menandakan upaya TSMC untuk secara proaktif menyelaraskan diri dengan kebijakan AS, terutama karena peraturan baru diperkirakan akan semakin diperketat di bawah pemerintahan Biden. Hal ini dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk melindungi investasinya di Amerika Serikat, tempat TSMC sedang membangun pabrik baru. Namun, tindakan penyeimbangan ini dapat menjadi tantangan dalam jangka panjang, karena TSMC berisiko kehilangan posisi di pasar Tiongkok yang menguntungkan.
Baca Juga: Ekstensi Jarvis AI Google Bocor di Chrome Store, Timbul Penasaran.